
Kalau lo nyari contoh kiper yang nggak pernah benar-benar jadi no.1 dunia tapi selalu dipilih pelatih di momen krusial, maka David Ospina adalah jawabannya.
Dia bukan kiper paling tinggi, paling viral, atau paling hype. Tapi entah kenapa, dari Arsenal sampai Napoli, dari Timnas Kolombia sampai Arab Saudi, dia selalu dapat tempat utama. Bukan karena hoki, tapi karena dia stabil, tenang, dan tahu caranya bertahan di puncak tanpa harus bikin ribut.
Mari kita gali lebih dalam kisah sang kiper jangkung mini yang diam-diam punya karier solid banget selama dua dekade.
Awal Mula: Dari Medellín ke Eropa
David Ospina Ramírez lahir 31 Agustus 1988 di Itagüí, dekat kota Medellín, Kolombia. Dia memulai karier profesionalnya di Atlético Nacional, salah satu klub paling besar di Kolombia. Di usia 17, dia sudah jadi kiper utama—sebuah hal langka, apalagi di Amerika Selatan yang cenderung lebih percaya pemain tua buat posisi kiper.
Ospina langsung mencuri perhatian karena:
- Refleks kenceng banget
- Tenang walau usianya muda
- Distribusi bola yang rapi
Tahun 2008, saat dia masih 19, klub Ligue 1 Prancis, OGC Nice, memboyongnya ke Eropa. Dan inilah awal kisah internasional Ospina dimulai.
OGC Nice: Tahan Uji, Stabil, dan Sering Jadi Pahlawan
Di Nice, Ospina berkembang pesat. Meskipun datang sebagai bocah muda dari Amerika Selatan, dia langsung adaptasi dan ambil posisi kiper utama. Selama 6 musim (2008–2014), dia tampil lebih dari 180 kali dan jadi kiper paling konsisten klub tersebut.
Nice waktu itu bukan tim besar, tapi Ospina sering mencuri poin dengan penyelamatan akrobatiknya. Namanya mulai naik di radar tim-tim besar Eropa, apalagi setelah dia tampil gacor di Piala Dunia 2014 bareng Kolombia.
Dan akhirnya, datang tawaran yang bikin namanya dikenal lebih luas: Arsenal.
Arsenal: Kiper No.2 yang Selalu Siap Gantikan Siapa Aja
Tahun 2014, Ospina gabung Arsenal setelah tampil mengesankan di Piala Dunia. Tapi… masalahnya, Arsenal juga baru beli Wojciech Szczęsny dan kemudian juga rekrut Petr Čech. Artinya? Ospina harus siap mental jadi “cadangan elite.”
Tapi justru di sinilah kualitas dia kelihatan. Setiap kali dipasang—entah itu di:
- FA Cup,
- Liga Champions,
- Premier League saat kiper utama cedera,
…Ospina nyaris gak pernah bikin blunder fatal. Dia dikenal fans sebagai:
- Kiper yang undersized (tinggi “cuma” 183 cm untuk standar Eropa),
- Tapi punya refleks dan kecepatan tangan luar biasa.
Beberapa fans bahkan ngerasa dia lebih layak jadi kiper utama ketimbang Čech di beberapa momen.
Musim 2014–15, Ospina sempat jadi kiper utama di Premier League, dan Arsenal finish kedua di klasemen. Tapi musim-musim berikutnya dia lebih sering rotasi, dan akhirnya dipinjamkan ke Napoli.
Napoli: Kiper Veteran yang Diam-Diam Jadi Kunci
Di Napoli, Ospina menemukan momentumnya kembali. Pelatih Carlo Ancelotti butuh kiper berpengalaman, dan Ospina langsung klop dengan gaya main Napoli yang lebih suka bangun serangan dari belakang.
Di Serie A, dia bersaing dengan Alex Meret, tapi Ospina sering dipilih di laga-laga penting karena:
- Lebih tenang di bawah tekanan
- Lebih jago distribusi
- Lebih dewasa dalam ngatur backline
Selama di Napoli (2018–2022), Ospina:
- Main di lebih dari 100 pertandingan
- Bantu Napoli finish zona Eropa secara konsisten
- Dan dikenal sebagai kiper “big match player” – dia sering banget tampil bagus di laga besar
Walaupun gak punya trofi Serie A bareng Napoli, kontribusinya diakui. Banyak fans bilang Ospina adalah penjaga gawang terbaik Napoli pasca era De Sanctis.
Timnas Kolombia: Rajanya Momen Penting
Nah, kalo ngomongin Timnas Kolombia, Ospina bukan sekadar pilihan utama—dia adalah ikon.
Dia sudah jadi kiper utama sejak 2007 (!), dan tampil di:
- Piala Dunia 2014
- Piala Dunia 2018
- Copa América (beberapa edisi)
- Total 120+ caps
Salah satu momen paling gila? Copa América 2021, saat dia menyelamatkan dua penalti lawan Uruguay dan bantu Kolombia masuk semifinal.
Ospina punya gaya yang cocok buat turnamen:
- Fokus penuh
- Mental tahan tekanan
- Punya aura “clutch player” saat adu penalti
Di negaranya, dia dianggap sejajar dengan nama-nama besar kayak James Rodríguez dan Radamel Falcao.
Gaya Main: Kecil Tapi Cepat, dan Punya Distribusi Oke
Ospina bukan kiper tradisional Eropa yang tinggi besar. Tapi dia nutupin itu dengan:
- Refleks tangan cepat banget
- Reaksi luar biasa dalam situasi chaos
- Distribusi bola tajam ke sayap
- Tenang saat bangun dari belakang
Kekurangannya?
- Kurang dominan di duel udara, terutama di situasi corner kick
- Kadang terlalu cepat ambil keputusan maju
Tapi buat tim yang main build-up dari belakang dan butuh shot-stopper yang cepet tanggap, Ospina sangat ideal.
Arab Saudi: Akhir Karier Tapi Masih Dicintai
Tahun 2022, Ospina pindah ke Al Nassr di Arab Saudi. Lo tahu klub ini karena siapa? Yes: Cristiano Ronaldo.
Sebelum Ronaldo datang, Ospina sudah jadi kiper utama dan tampil solid banget di musim pertamanya. Sayangnya, musim berikutnya dia kena cedera siku serius dan sempat absen lama.
Tapi selama main di Al Nassr, Ospina tetap dapet respek besar:
- Dari fans (karena performanya stabil)
- Dari pelatih (karena pengalamannya)
- Dari rekan setim (termasuk Ronaldo sendiri)
Bahkan setelah absen lama, fans masih pengen dia balik ke posisi utama. Gak heran, karena Ospina adalah simbol kestabilan dan mentalitas profesional.
Karakter: Gak Banyak Bacot, Tapi Disiplin dan Matang
David Ospina bukan kiper yang suka cari spotlight. Lo jarang liat dia marah-marah, ngeributin wasit, atau bikin gimmick di media. Tapi dia:
- Selalu hadir saat tim butuh
- Disiplin dalam latihan
- Rendah hati dan dihormati pemain muda
Dia juga dikenal sebagai kapten tanpa ban kapten—suara penting di ruang ganti, dan pemimpin dalam diam.
Fakta menarik: dia kakak ipar James Rodríguez (karena istrinya adalah adik James), jadi mereka kayak duo andalan Timnas Kolombia.
Legacy: Bukan Superstars, Tapi Selalu Dipercaya
David Ospina gak akan masuk daftar “top 5 kiper dunia”. Tapi dia adalah contoh bahwa lo gak harus jadi bintang buat punya karier panjang dan dihormati.
Dia punya:
- Karier internasional 15+ tahun
- Main di klub Eropa top
- Dipercaya jadi kiper utama di 3 benua
- Dipanggil terus di timnas tanpa drama
Dan di mata fans Kolombia? Ospina akan selalu jadi salah satu kiper terbaik dalam sejarah mereka.
Penutup: David Ospina – Si Penjaga Gawang yang Selalu Ada Saat Dibutuhkan
Ospina adalah simbol dari konsistensi tanpa suara keras. Dia gak cari panggung, tapi tiap kali panggung datang ke dia, dia selalu siap. Dari Medellín ke London, dari Napoli ke Riyadh, dia tetap tampil dengan kualitas yang sama: tenang, taktis, dan bisa diandalkan.
Lo boleh suka kiper dengan highlight spektakuler. Tapi kalau lo pelatih, dan lo butuh kiper buat turnamen penting…
Lo pasti pengen punya David Ospina di bawah mistar.