Panduan Belajar dari Jurnal Ilmiah untuk Skripsi dan Riset

Buat kamu yang lagi ngerjain skripsi, tugas akhir, atau riset mandiri, satu hal yang wajib banget kamu kuasai adalah cara baca dan belajar dari jurnal ilmiah. Tapi jujur deh, siapa yang gak pernah ngerasa pusing baca jurnal? Bahasa ribet, struktur formal banget, dan kadang kayak bukan bahasa manusia.

Tenang bro-sis, artikel ini bakal kasih kamu panduan belajar dari jurnal ilmiah untuk skripsi dan riset yang bisa kamu ikuti meski kamu masih pemula. Kita bakal kupas cara nyari jurnal, ngebaca dengan efisien, sampai ngambil insight yang bisa langsung dipakai buat tulis latar belakang, tinjauan pustaka, bahkan diskusi penelitianmu.


Kenapa Belajar dari Jurnal Itu Wajib Buat Skripsi dan Riset?

Kalau kamu ngerasa jurnal itu bikin ribet, sebenarnya justru sebaliknya. Belajar dari jurnal itu bikin proses skripsi kamu jadi lebih:

  • Cepat dan relevan: Karena jurnal itu update dan ngebahas topik spesifik.
  • Kaya referensi: Gak bisa cuma ngandelin buku lama, jurnal bantu kamu dapet insight terbaru.
  • Kredibel dan valid: Mayoritas jurnal udah lewat proses peer review, jadi lebih bisa diandalkan.
  • Bantu bikin kerangka teori dan landasan berpikir yang kuat

Dengan panduan belajar dari jurnal ilmiah untuk skripsi dan riset yang tepat, kamu gak akan kebingungan lagi cari bahan buat latar belakang atau teori.


Langkah 1: Cari Jurnal yang Sesuai Topik

Jangan asal comot jurnal! Langkah pertama yang harus kamu lakuin adalah cari jurnal yang benar-benar relevan sama topikmu.

Tempat cari jurnal ilmiah:

  • Google Scholar (scholar.google.com)
  • ResearchGate (bisa minta langsung ke penulis)
  • DOAJ.org (Directory of Open Access Journals)
  • SINTA / GARUDA Ristekdikti (buat jurnal Indonesia)
  • ScienceDirect / JSTOR / Wiley / SpringerLink (jika punya akses kampus)

Tips:

  • Gunakan kata kunci spesifik (misal: pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja)
  • Coba pakai filter tahun → biar gak dapat jurnal lawas
  • Cek abstraknya dulu, jangan langsung download semua

Ingat, kualitas > kuantitas. Lebih baik baca 5 jurnal yang benar-benar nyambung daripada 20 jurnal asal ambil.


Langkah 2: Pahami Struktur Jurnal Ilmiah

Setiap jurnal ilmiah umumnya punya struktur standar yang bikin kamu lebih gampang “ngebedah” isinya.

Struktur umumnya:

  1. Judul: Biasanya udah mewakili variabel dan tujuan penelitian
  2. Abstrak: Ringkasan isi jurnal, cocok buat screening awal
  3. Pendahuluan: Latar belakang, tujuan, dan pentingnya riset
  4. Tinjauan Pustaka: Kerangka teori dan studi sebelumnya
  5. Metode Penelitian: Populasi, sampel, alat ukur, teknik analisis
  6. Hasil dan Pembahasan: Temuan riset dan analisis
  7. Kesimpulan: Ringkasan hasil + rekomendasi
  8. Daftar Pustaka: Sumber-sumber yang bisa kamu telusuri

Kalau kamu gak sempat baca semua, fokus aja ke 3 bagian utama:

  • Abstrak
  • Hasil dan Pembahasan
  • Kesimpulan

Itu udah cukup buat dapet insight buat skripsimu.


Langkah 3: Gunakan Teknik Skimming & Scanning

Karena waktu kamu gak banyak dan jurnal kadang panjang banget, kamu bisa pakai teknik skimming dan scanning.

  • Skimming: Baca cepat buat dapetin ide utama. Fokus ke subjudul, paragraf awal/akhir tiap bagian.
  • Scanning: Cari info spesifik (contoh: angka, hasil, variabel, teori).

Dengan cara ini, kamu bisa “mencerna” jurnal 10–15 menit per artikel, daripada 1 jam cuma buat satu jurnal.


Langkah 4: Ambil dan Catat Insight Penting

Setelah kamu nemu jurnal yang sesuai, jangan cuma baca doang. Catat poin penting yang relevan sama skripsimu.

Bikin template pencatatan jurnal:

Judul JurnalPenulisTahunVariabelTujuanHasil UtamaTeoriKutipan Penting

Kamu bisa bikin ini di Excel, Notion, atau Google Sheets. Catatan ini bakal berguna banget pas kamu nulis kajian pustaka dan daftar pustaka.


Langkah 5: Bandingkan Beberapa Jurnal

Jangan cuma bergantung sama satu jurnal aja. Buat kamu yang lagi bikin skripsi, kamu butuh literatur review dari beberapa jurnal.

Caranya:

  • Kelompokan jurnal berdasarkan topik atau variabel
  • Lihat perbandingan hasil: apakah ada perbedaan atau persamaan
  • Temukan “gap” penelitian yang bisa kamu ambil buat risetmu

Contoh:

  • Jurnal A bilang media sosial pengaruhi kesehatan mental → negatif
  • Jurnal B bilang media sosial bisa positif tergantung durasi pemakaian
  • Kamu bisa ambil celah: pengaruh intensitas pemakaian media sosial terhadap kualitas tidur mahasiswa

Analisis kritis kayak gini bakal bikin skripsi kamu punya nilai lebih!


Langkah 6: Gunakan Kutipan dan Parafrase dengan Benar

Biar gak kena plagiarisme, kamu harus bisa kutip jurnal dengan benar. Ada dua cara:

  1. Langsung kutip (kutipan langsung) → tulis apa adanya, kasih tanda kutip
  2. Parafrase → ubah dengan gaya bahasa kamu sendiri tapi tetap kasih referensinya

Contoh:

Menurut Harari (2011), sejarah manusia berkembang seiring dengan imajinasi kolektif.

atau

Harari (2011) menyatakan bahwa kemampuan manusia untuk menciptakan makna bersama adalah faktor utama perkembangan peradaban.

Gunakan gaya kutipan sesuai standar kampusmu: APA, MLA, Chicago, dll.


Langkah 7: Bikin Daftar Pustaka Otomatis

Gak mau ribet nyusun daftar pustaka satu-satu? Gunakan tools gratis ini:

  • Mendeley (offline & online)
  • Zotero
  • EndNote
  • Google Docs Citation Tools

Cukup copy DOI atau file PDF jurnal, dan mereka akan otomatis generate referensinya. Efektif dan rapi!


Langkah 8: Latih Diri dengan Baca Jurnal Rutin

Kunci biar gak takut baca jurnal adalah: biasakan. Jadwalkan minimal 1 jurnal per hari atau 3 jurnal per minggu.

Tips:

  • Gunakan waktu pagi saat otak masih fresh
  • Tandai istilah asing dan cari artinya
  • Diskusikan jurnal dengan teman kelompok

Dengan rutin, kamu bakal makin cepat dan cermat memahami isi jurnal, bahkan bisa langsung nyusun argumen buat skripsimu.


Kesimpulan

Baca jurnal itu bukan skill bawaan, tapi bisa dilatih. Dengan panduan belajar dari jurnal ilmiah untuk skripsi dan riset ini, kamu bisa belajar secara strategis: dari cara nyari, baca cepat, catat insight, sampai siap pakai buat bikin tinjauan pustaka dan diskusi riset.

Ingat, jurnal itu bukan musuh. Justru dia sumber utama yang bikin skripsi kamu solid, berbobot, dan terpercaya. So, ambil waktu, mulai pelan-pelan, dan nikmatin proses belajar lewat jurnal. Kamu pasti bisa taklukin dunia riset, bahkan mulai dari satu jurnal hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *